Diberdayakan oleh Blogger.
Home » , » F.C.C. : Northside, Riot and Proud!

F.C.C. : Northside, Riot and Proud!

Do you want to share?

Do you like this story?

Zenith 404 - F.C.C. : Northside, Riot and Proud! Sebelum kita membahas apa itu FCC, ada baiknya untuk dulu apa itu Casuals Culture, tentu saja karena menggunakan bahasa inggris, Casuals Culture pertama kali berkembang di Inggris, tepatnya Liverpool akhir tahun 70-an dan awal 80-an, dimana konflik antar pendukung klub di Inggris tengah panas-panasnya, sehingga akses para pendukung sepakbola untuk memasuki bar dan melakukan perjalanan tandang semakin sulit akibat larangan dari otoritas setempat dan ancaman pendukung klub lawan. Sejak itu, produk sandang dari desainer terkemuka di Inggris seperti Burberry, Stone Island, CP Company, Sergio Tacchini, Fila, Trainers Adidas Originals, Ellesse, Scott & Lyle menjadi pilihan alternatif pengganti jersey dan merchandise klub yang dinilai terlalu berbahaya untuk dipakai, disamping itu infiltrasi ke kelompok saingan pun semakin mudah dilakukan.


Lalu bagaimana dengan kultur skinhead dan hooliganisme? Banyak orang yang mengidentikan casuals dengan kultur skinhead dan hooligan, kultur casuals memiliki keterkaitan dengan kultur skinhead, karena pada awal kemunculannya kultur ini kaum skinhead lah yang memilih berpakaian tanpa warna klub di stadion, mereka memilih menggunakan boots martens dan perry kebanggaan mereka di tribun namun pada saat itu otoritas disana mengidentikan skinhead dengan perusuh sepakbola. hingga ada penitipan paksa boots sebelum masuk ke tribun stadion, karena tahu sendiri akibatnya jika sol Martens mendarat di wajah. Sehingga penampilan sporty ala petenis kondang saat itu menjadi pilihan cerdas, casuals sendiri menyatukan banyak subkultur dalam kultur sepakbola. Berbagai genre musik dari post punk, oi!, new wave, hardcore hingga britpop identik dengan kultur Casuals.


Lalu apa hubungannya dengan hooliganisme? Hmmm sebenarnya saya menghindari term hooligan dalam bahasan ini, karena hooligan adalah term yang diciptakan media untuk perilaku yang buruk dalam kultur pendukung sepakbola seperti perkelahian antar pendukung sepakbola, pengrusakan fasilitas umum, dll., beberapa Casuals memang mempraktikan hooliganisme dalam aktivitasnya, oleh karena itu saya sangat menghindari term hooligan di ranah ini.

Kultur Casuals masuk ke ranah budaya pop saat sineas tertarik untuk mengangkatnya pada layar lebar, sebt saja The Firm 1984, I.D, Cass, The Rise of Footsoldier, Green Street I & II, Football Factory, Awaydays dan The Firm 2009 dan beberapa judul lainnya. Diantara banyak film tersebut, menurut saya The Firm dan Awaydays lah yang paling mendekati kultur Casuals, dimana unsur
fesyen sebagai bagian dari kultur Casuals sangat ditonjolkan oleh sang pembuat film.


FCC as local casuals

Lalu apa itu FCC? FCC merupakan kependekan dari Flowers City Casuals, yang maknanya kurang lebih sebagai Casuals dari Kota Bandung, berawal dari kesukaan akan budaya inggris, hoby bergaya dengan brand eropa dan kecintaan pada Persib Bandung, sekitar tahun 2005 berdirilah FCC. Berbeda dengan klub penggemar Persib Bandung lainnya, FCC tidak memiliki struktur organisasi dan keanggotaan formal.

Dimanakah FCC bisa ditemui? Oya, kami selalu berada di sisi utara Stadion Siliwangi di setiap laga tandang, jangan berharap mendapatkan koreografi yang indah disini, apa lagi berharap bisa bernyanyi bersama chants "Uwa Ewe" atau VikBon sama Saja, karena kami tidak seperti itu, kami berbeda dengan pendukung militan dari bagian timur pulau jawa tersebut, tak ada panglima, tak ada koreografi, mungkin hanya flare terbakar, chants dan caci-maki terhadap klub lawan yang akan didapatkan disini.



Diluar tribun, kami bisa ditemui pada waktu-waktu tertentu, seringkali pada siaran langsung laga tandang Persib Bandung ataupun bigmatch Premier League berlangsung, di kedai seputaran kota Bandung yang menjual bir dengan harga yang tidak terlalu mahal dan menyiarkan tayangan langsung sepakbola, selain PERSIB, obrolan tentang items casuals pun menjadi perbincangan seru diantara kami, info tentang lapak Trainers Adidas Originals ataupun secondhand jaket Sergio Tacchini, Fila, Slazenger menjadi tema penting. beberapa diantara kami adalah penganut taat paham Straight Edge, dan kami respek dengan itu semua.

Ada hal-hal yang sangat dibenci oleh FCC di tribun Stadion, memakai jersey atau merchandise klub yang tidak ada hubungannya dengan pertandingan saat itu, apalagi ditambah dengan tidak menggunakan alas kaki (karena kami menganggap setiap laga Persib adalah seremonial suci yang harus sangat dihargai, bayangkan saja kamu datang ke pesta perkawinan tanpa alas kaki) dan menyanyikan lagu persahabatan antara dua grup pendukung sepakbola dengan embel-embel Satu Hati WTF! Dan satu lagi, membawa gitar ukulele di tribun, Tai Suci! (maksudnya Holyshit) Apa lagi itu! siapapun bisa menjadi bagian FCC, tentunya mencintai Persib dan kultur Casuals. Bersikap Casuals dan mari bergabung bersama kami disini, di tribun utara!




I JUST WANT TO SHARE TO YOU ALL
Dengan memasukan alamat email dibawah ini, berarti anda akan dapat kiriman artikel terbaru dari Zenith '404' - Yes we are still alive! di inbox anda:

4komentar:

adam saiful Berkata ...

permisi kang , kalo mau gabung F.C.C gimana?

dodi rosadi Berkata ...

hahaha flowers city cunt ?
kalian terlihat lucu ketika kalian menganut kultur ini akan tetapi ada beberapa dari kalian memakai helm didalam stadion hahaha

Oh persib we hate you .
Greetings from Viking Liar Cikampexxx !!!

Anonim Berkata ...

kenapa ? Ga pernah liat yang beginian di jkata ?
pake bawa2 viking lagi ni orang !!! Fuck you Oren Scum boys

Anonim Berkata ...

haha bilangnya viking liar tapi benci persib.. ah dasar the jak lu yah DDDI ROSADI? berani ngebacot jangan di dunia maya langsung depan muka bobotoh sama viking kalo lu emang punya nyali..

Posting Komentar

 
Awell Eighteen
Zenith
Awell eighteen
Seorang Manusia yang selalu ingin menjadi lebih baik dari sebelumnya, IT IS MY LIFE .. Selengkapnya →